Pendirian kampus oleh pemerintah kolonial Belanda di Indonesia pada masa penjajahan merupakan bagian dari strategi politik mereka dalam menjaga kekuasaan dan mempengaruhi masyarakat pribumi. Kampus-kampus tersebut tidak hanya berfungsi sebagai tempat pendidikan, tetapi juga sebagai alat untuk mengendalikan pemikiran dan ideologi serta memperkuat dominasi kolonial di tanah air.
Salah satu contoh pendirian kampus oleh pemerintah kolonial Belanda adalah Universitas Indonesia yang didirikan pada tahun 1849 di Batavia (sekarang Jakarta). Universitas ini awalnya didirikan untuk melatih birokrat dan pegawai pemerintah kolonial Belanda, sehingga para lulusannya akan menjadi loyal terhadap kepentingan kolonial Belanda. Selain itu, pendidikan yang diberikan di universitas ini juga disesuaikan dengan kepentingan kolonial Belanda, sehingga tidak ada ruang untuk pemikiran kritis terhadap kebijakan kolonial.
Selain Universitas Indonesia, pemerintah kolonial Belanda juga mendirikan kampus-kampus lain di berbagai kota di Indonesia. Hal ini bertujuan untuk memperluas jangkauan pendidikan kolonial dan memperkuat kontrol terhadap masyarakat pribumi. Para mahasiswa pribumi yang belajar di kampus-kampus ini juga akan terpengaruh oleh ideologi kolonial Belanda, sehingga akan lebih mudah untuk mengontrol mereka dan menjaga kekuasaan kolonial.
Pendidikan yang diberikan di kampus-kampus kolonial juga cenderung mengesampingkan budaya dan tradisi pribumi, sehingga memperkuat dominasi budaya kolonial di Indonesia. Para mahasiswa pribumi diajarkan untuk mengagung-agungkan budaya Belanda dan menganggap budaya mereka sendiri sebagai ketinggalan zaman. Hal ini membuat masyarakat pribumi menjadi teralienasi dari budaya dan identitas mereka sendiri, sehingga lebih mudah untuk dikontrol oleh pemerintah kolonial Belanda.
Dengan demikian, pendirian kampus oleh pemerintah kolonial Belanda merupakan bagian dari strategi politik mereka dalam menjaga kekuasaan dan mempengaruhi masyarakat Indonesia pada masa penjajahan. Kampus-kampus tersebut digunakan untuk mengendalikan pendidikan, mengontrol pemikiran dan ideologi, serta memperkuat dominasi kolonial di Indonesia. Untuk itu, penting bagi kita untuk memahami sejarah pendidikan di Indonesia agar bisa melawan hegemoni kolonial dan memperjuangkan kemerdekaan sejati.
Referensi:
1. Ricklefs, M.C. (2008). Sejarah Indonesia Modern. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
2. Vickers, A. (2005). A history of modern Indonesia. Cambridge: Cambridge University Press.